HABITAT BURUNG SUN CONURE
Sun conure berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan, Meksiko, serta beberapa ditemukan di Kepulauan Karibia. Spesies ini hidup liar di pegunungan, hutan dan lahan pertanian di negara asalnya.
Mereka umumnya hidup dengan cara berkelompok dalam jumlah kecil hingga besar. Penamaan sun conure mengacu pada kebiasaan burung ini saat terbang berkelompok, yang terlihat seperti matahari dengan warna bulu–bulu yang menyilaukan.
Sejak puluhan tahun lalu, burung ini kerap ditangkapi untuk dijadikan peliharaan, sehingga populasinya menurun drastis pada abad ke-19. Namun pada akhir dekade 1980-an, populasinya kembali melonjak setelah banyak penggemar yang mulai menangkarkannya hingga sekarang.
Sun conure merupakan spesies burung betet yang memiliki panjang tubuh sekitar 30 cm. Namun sama seperti lovebird, nuri, makau, dan serindit, sun conure juga termasuk anggota keluarga burung paruh bengkok (Psittacidae).
Burung ini berada dalam genus Aratinga. Genus atau marga ini yang mempunyai tujuh spesies, yaitu:
Golden-capped parakeet (Aratinga auricapilla)
Jandaya parakeet / jenday conure (Aratinga jandaya)
Sulphur-breasted parakeet (Aratinga maculata)
Nanday parakeet (Aratinga nenday)
Sun conure / sun parakeet (Aratinga solstitialis)
Aratinga vorohuensis – sudah punah
Dusky-headed conure / dusky-headed parakeet (Aratinga weddellii)
Sun conure termasuk burung monomorfik seksual, yang berarti jenis kelamin susah dibedakan dari penampilannya, karena burung jantan dan burung betina memiliki bentuk dan penampilan yang hampir sama. Namun beberapa tengara berikut ini bisa dijadikan panduan dalam mengidentifikasi jenis sun conure:
Burung jantan cenderung memiliki sifat teritorial terhadap sangkarnya.
Burung jantan cenderung memiliki suara lengkingan lebih kencang.
Di Indonesia, sun conure juga sudah lama dikenal kalangan parrotmania. Banyak di antara mereka yang memelihara burung dengan warna bulu kuning cerah ini sebagai burung terlatih, baik untuk melakukan berbagai atraksi seperti free flight atau untuk menirukan berbagai macam suara termasuk suara manusia, meski tidak sefasih kakatua.
Bukan itu saja, sun conure pun bisa menjadi satpam rumah Anda, karena mereka akan berteriak kencang jika melihat orang lain muncul di hadapannya. Perilaku ini sangat mirip dengan perilaku burung jalak suren sebagai burung penjaga rumah.
Pakan burung sun conure berupa biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Dalam perawatan hariannya, pakan yang diberikan bisa berupa bijian pakan lovebird yang dicampur dengan kacang-kacangan.
Sun conure termasuk burung yang sangat berisik dan cukup cerewet. Apalagi suaranya cukup keras dan bisa memekakkan telinga, sebagaimana burung dari jenis nuri atau betet lainnya.
Burung ini mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia, dan sangat senang bermain. Untuk menghindarkan burung ini dari stres, sebaiknya berikan waktu berjalan-jalan di dalam ruangan di luar kandang selama beberapa jam.
Sebagian sun conure di pasaran Indonesia merupakan hasil penangkaran lokal.
Di Indonesia, sun conure biasanya ditemukan di pasar burung yang besar, dan dijual per pasang. Umumnya burung-burung tersebut merupakan hasil penangkaran lokal, meski ada juga yang tetap didatangkan dari mancanegara.
Sumber : berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar