BURUNG ENDEMIK SULAWESI "BURUNG RANGKONG JULANG SULAWESI"
Burung Rangkong tergabung dalam marga Bucerotidae, dalam bahasa Inggris disebut Horbbill, di Indonesia dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng. Burung Rangkong atau Enggang , tergolong jenis burung di lindungi oleh Peraturan Pemerintah RI (PP No 7 Tahun 1999).
Burung ini terdiri dari 57 spesies yang tersebar di Benua Asia dan Benua Afrika, 14 jenis di antaranya terdapat di Negara Indonesia, dan 3 jenis adalah termasuk Burung endemik Indonesia, alias hanya hidup di habitatnya di Indonesia.
Dari ketiga jenis burung Rangkong endemic Indonesia tersebut, dua jenis merupakan Rangkong endemic Sulawesi, yaitu (pertama ) Rangkong Sulawesi atau Julang Sulawesi Ekor Hitam (Rhyticeros Cassidix), biasa juga disebut Rangkong Buton, Burung Taon atau Burung Allo.(kedua) Julang Sulawesi Ekor Putih atau Kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus).
Ciri-cirinya Burung Rangkong adalah , memiliki ciri khas berupa paruh yang sangat besar menyerupai tanduk, makanya disebut marga “Bucerotidae” (bahasa Yunani) yang artinya adalah “Tanduk Sapi”. Dimensi ukuran tubuh Rangkong Indonesia sekitar 40 – 150 cm, dengan rberat mencapai 3.6 Kilogram. Warna bulu Rangkong umumnya didominasi oleh warna hitam (bagian badan) dan putih pada bagian ekor. Sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup bervariasi, kemudian suara dari kepakan sayap dan suara “calling”, seperti yang dipunyai Rangkong Gading (Buceros vigil) dengan “calling” seperti orang tertawa terbahak-bahak dan dapat terdengar hingga radius 3 Km.
Makanan utamanya adalah buah-buahan dan binatang kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular serta berbagai jenis serangga.
Penyebaran Burung Rangkong mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea dan Kepulauan Solomon Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis. Rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah dan perbukitan (0 – 1000 m dari permukaan laut).
Sumber : Berbagai sumber .
Komentar
Posting Komentar